Jumat, 29 Oktober 2010

TNI AU Gelar Pelatihan Aeromodeling

Jaga Wilayah Perbatasan

RANAI-  TNI Angkatan Udara Udara (AU) Ranai menggelar pelatihan aeromodeling kepada sejumlah masyarakat Kabupaten Natuna, Rabu (7/7) di gedung hanggar Lanud Ranai. Diharapkan, pelatihan ini bisa mengembangkan rekayasa teknologi kedirgantaraan sekaligus meningkatkan kesadaran bela negara.

Komandan Lanud Ranai Letkol PNB. Danang Setyabudi dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Natuna adalah garda depan benteng NKRI di utara.  Untuk dapat terus menjaga kondisi kemanan di wilayah ini, sangat diperlukan adanya kerjasama antar semua pihak.

"Saya sangat berterimakasih atas kedatangan peserta undangan yang hadir dalam acara pelatihan ini, karena dengan niat awal kita adalah untuk memperkenalkan teknologi kedirgantaraan seperti cara merakit pesawat terbang yang digerakan dengan remot kontrol," katanya.

Dikatakan, awalnya pesawat terbang versi kecil yang digerakan dengan remot kontrol tersebut hanya sebuah mainan anak-anak. Namun, akibat kemajuan zaman dan teknologi, akhirnya pesawat mainan tersebut dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga keberadaanya sangat penting, terutama untuk kegiatan patroli keamanan bahkan untuk pengintaian.

"Bisa saja, karena pengetahuan masyarakat minim, di saat ada pesawat versi kecil terbang di atas kepala,  kita hanya menganggap itu hanya sebuah pesawat mainan.  Padahal pesawat tersebut adalah ulah salah satu pihak yang sedang melakukan pengintaian kondisi di wilayah kita," katanya.

Danang berharap,  dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat mengetahui sedikit banyaknya tentang teknologi kedirgantaraan seperti membuat pesawat terbang mainan versi kecil.

"Saya yakin masyarakat Natuna bisa melakukannya. Dengan kemauan dan kerja keras,  ilmu pengetahuan teknologi kedirgantaraan di wilayah Kabupaten Natuna pasti bisa ditingkatkan," katanya.

Sementara,  Letkol Lek Ir. Teguh Dharmawan yang menjadi narasumber pelatihan ini mengatakan, aeromodeling adalah suatu replika pesawat yang dapat diterbangkan. Jenis aeromodeling  seperti free flight, control line dan radio control.

"Aeromodeling ini diterbangkan untuk kepentingan hobi dan pertandingan. Tapi, dari sekedar hobi dapat juga dikembangkan melalui rekayasa teknologi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai UAV (unmanned areal vehicle) atau pesawat udara nir awak yang dapat digunakan untuk kepentingan remot sensing, transport, penelitian, militer dan search and rescue," ujar Teguh Dharmawan.

Teguh mengatakan, bahwa pada UU 1945 pasal 30 ayat 1 berbunyi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Untuk itu ia berpesan jika masyarakat ada melihat penerbangan jenis pesawat aeromodeling yang mencurigakan, untuk melaporkan hal itu  ke Lanud Ranai.

"Segera laporkan jika ada penerbangan pesawat UAV. Dan jika menemukan rangka pesawat UAV yang jatuh, segera amankan dan berikan ke Lanud Ranai, sehingga kita dapat langsung melakukan identifikasi dari negara mana, kemampuan dan apa misi pesawat tersebut," ujarnya.

Hadir dalam pelatihan ini, Kadispotdirga Mabes AU Marsekal pertama. L Toni Sutanto. Acara yang mendatangkan narasumber Letkol Lek Ir. Teguh Dharmawan, MT ini dikuti oleh anggota FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri TNI) Kabupaten Natuna, Pramuka, KNPI, Satpol-PP, PMK, Basarnas, mahasiswa STAI Natuna dan anggota Lanud Ranai. (sm/37)

0 komentar:

Posting Komentar

 

AEROMODELING © 2008 . Design By: SkinCorner